Ngaji kitab Alala Part 2_Nadzom 1-4 dan penjelasannya


Daftar isi

Pendahuluan. 1

Bait 1- 4. 1

Penjelasan. 2

Kesimpulan. 6

Penutup. 6

 

 

Pendahuluan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk sahabat pena pesantren di mana pun kalian berada. Semoga hari ini kita semua dalam keadaan sehat dan selalu diberkahi oleh Allah SWT. 

Pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan kajian kita dalam seri Ngaji Kitab Al-‘Ala, bagian kedua, yang membahas empat bait pertama. Dalam bait-bait ini, kita akan mempelajari dua topik penting: 

1. Enam syarat utama untuk meraih ilmu. 

2. Panduan bijak dalam memilih teman, yang sangat memengaruhi perjalanan kita dalam menuntut ilmu dan kehidupan secara umum. 

Mari kita simak dan renungkan bersama nasihat berharga ini. Semoga pembahasan ini dapat memberikan manfaat dan memotivasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

 

Bait 1- 4

سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

#

اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِســــِتَّةٍ

باكال تأ چٓريتا أ كي كومڤولي كانطي ڤٓرتيلا

 

أيليڠا دأ حاصل علم أڠيڠ نٓم ڤٓركارا

وَاِرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

#

ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ

لان ڤيوولاڠي ڮورو لان سيڠ سووي ماڠساني

 

روڤاني لـيمڤات لوبا صابار أنا ساڠوني

فَإِنَّ القَرِيْنَ بِالْـمُقَـارِنِ يَقْتَـــدِيْ

#

عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ

كٓراناسأتٓـمٓني كانچا مانوت كاڠ ڠانچاني

 

جا تاكون ساكا ووڠ سيجي تاكونو كانچاني

فَاِنْ كَانَ ذَاخَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَـدِيْ

#

فَاِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْـهُ سُــرْعَةً

يين أنا كانچا باڮوس أيڠڮال داڠ كانچانانا

 

يين أنا كانچا ألا لاكوني داڠ دوهانا

 

Penjelasan

Bait 1

اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِســــِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ 

Ingat, kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, aku akan memberitahumu tentang kumpulannya dengan penjelasan.

Penjabaran

Bait ini menjadi pengantar yang menjelaskan bahwa ilmu tidak bisa diperoleh dengan sembarangan. Ada enam syarat utama yang harus dipenuhi untuk meraih ilmu. Penulis (penyair) memberikan janji bahwa dia akan menjelaskan enam hal tersebut secara rinci. Hal ini menekankan pentingnya memahami dan mempraktikkan syarat-syarat tersebut untuk berhasil dalam menuntut ilmu. 

Keterangan

Penyair memulai dengan gaya bahasa yang persuasif dan mengajak pembaca untuk memperhatikan, seolah-olah dia ingin memberi tahu rahasia yang penting. Pendekatan ini menarik perhatian dan memberikan semangat kepada pembaca atau pendengar.

Bait 2

ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ # وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ 

Yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk ustadz, dan lama waktunya.

Penjabaran

Enam syarat yang disebutkan dalam bait ini adalah: 

1. ذُكَاءٍ (Kecerdasan)

Cerdas berarti mampu memahami dengan cepat dan memiliki kemampuan berpikir yang baik. Namun, kecerdasan alami juga perlu diasah melalui usaha. 

2. حِرْصٍ (Semangat)

Semangat menunjukkan keinginan yang kuat untuk terus belajar dan pantang menyerah, meskipun ada tantangan. 

3. اصْطِبَارٍ (Kesabaran)

Sabar adalah kemampuan untuk menghadapi kesulitan dan hambatan dalam proses belajar dengan tenang dan konsisten. 

4. بُلْغَةٍ (Biaya)

Menuntut ilmu membutuhkan dukungan finansial untuk memenuhi kebutuhan seperti buku, guru, atau fasilitas belajar lainnya. 

5. اِرْشَادُ اُسْتَاذٍ (Bimbingan guru)

Seorang guru yang mumpuni diperlukan untuk memberikan arahan yang benar agar proses belajar menjadi efektif. 

6. طُوْلِ زَمَانٍ (Waktu yang lama)

Ilmu tidak bisa didapatkan secara instan; diperlukan waktu yang cukup untuk mempelajari, memahami, dan mendalaminya. 

Keterangan: 

Keenam syarat ini saling melengkapi. Tanpa salah satunya, proses menuntut ilmu akan menjadi tidak sempurna. Pesan ini mengajarkan pentingnya integrasi antara usaha, bimbingan, dan waktu.

Bait 3

عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ # فَإِنَّ القَرِيْنَ بِالْـمُقَـارِنِ يَقْتَـــدِيْ

Jangan bertanya tentang seseorang, tapi tanyalah tentang temannya, karena sesungguhnya teman akan mengikuti temannya.

Penjabaran: 

Bait ini berbicara tentang pentingnya lingkungan sosial dalam membentuk karakter seseorang. Teman dekat seseorang sering mencerminkan kepribadian dan kebiasaan orang tersebut. Oleh karena itu, jika ingin mengenal karakter seseorang, perhatikanlah siapa teman-temannya. 

Keterangan: 

Ungkapan ini sesuai dengan pepatah "Jika ingin tahu sifat seseorang, lihatlah siapa temannya." Dalam konteks menuntut ilmu, memilih teman yang baik dan memiliki semangat belajar sangat penting karena mereka dapat memotivasi kita.

Bait 4

فَاِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْـهُ سُــرْعَةً # فَاِنْ كَانَ ذَاخَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَـدِيْ 

Bila temannya memiliki kejelekan maka jauhilah secepatnya, dan bila temannya memiliki kebaikan maka temanilah dia, maka kamu akan mendapatkan petunjuk.

Penjabaran: 

Nasihat dalam bait ini memberikan panduan praktis dalam memilih teman: 

1. Hindari teman yang buruk

Teman yang buruk dapat memberikan pengaruh negatif, baik pada perilaku, pola pikir, maupun kebiasaan kita. Oleh karena itu, jauhilah teman yang memiliki kebiasaan jelek dengan segera. 

2. Dekati teman yang baik

Sebaliknya, teman yang baik akan memberikan dampak positif, seperti memotivasi untuk belajar dan berbuat kebaikan. Dengan berteman dengan orang baik, kita akan mendapatkan petunjuk ke arah yang benar. 

Keterangan: 

Bait ini menekankan pentingnya memilih teman dengan bijak. Dalam konteks menuntut ilmu, teman yang baik dapat menjadi penyemangat dan partner dalam belajar, sedangkan teman yang buruk dapat menjadi penghambat.

Kesimpulan

Naskah ini memberikan dua pesan utama: 

1. Syarat menuntut ilmu: Enam syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ilmu dengan benar, yaitu kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang cukup. 

2. Tips memilih teman: Pentingnya memilih teman yang baik karena mereka dapat memengaruhi jalan hidup dan kesuksesan kita, termasuk dalam menuntut ilmu. 

3. Nasihat ini relevan sepanjang zaman dan sangat aplikatif bagi siapa saja yang ingin sukses dalam menuntut ilmu maupun kehidupan secara umum.

Penutup 

Demikianlah pembahasan kita tentang empat bait pertama dari Kitab Al-‘Ala. Dari kajian ini, kita mendapatkan dua pelajaran penting: 

1. Enam syarat menuntut ilmu, yaitu kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang cukup. Semua syarat ini saling melengkapi dan harus dipenuhi untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. 

2. Tips memilih teman, yaitu menjauhi teman yang buruk dan mendekati teman yang baik. Lingkungan sosial yang positif sangat berperan dalam membantu kita tumbuh dan sukses dalam menuntut ilmu. 

Semoga apa yang kita pelajari hari ini bisa menjadi pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari. Jangan lupa untuk selalu mendalami ilmu, memperbaiki diri, dan memilih lingkungan yang mendukung kebaikan. 

Sampai jumpa di kajian berikutnya. Jangan lupa untuk like, subscribe, comment, dan share agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari channel Pena Pesantren. Terima kasih atas perhatian kalian, dan sampai jumpa lagi!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


 

Post a Comment

Previous Post Next Post