000_Muqodimah kitab al-jurumiyyah versi Pon Pes API tegal Rejo

Kitab  Al-Ajurumiyah (الآجرومية) adalah kitab yang isinya menerangkan tentang ilmu nahwu tingkat dasar, ilmu nahwu sendiri adalah salah satu cabang dari sekian banyak cabang-cabang bahasa arab. Kitab ini sangat terkenal didunia islam pada umumnya dan diindonesia khususnya terutama dikalangan pesantren. karena memang isinya sangat sederhana jadi cocok untuk tingkat pemula dalam mempelajari bahasa arab. 

Simak penjelasan materi ini versi youtube


 

Di Indonesia, kitab al-Jurumiyah ini banyak dikaji oleh kalangan pondok pesantren. Bahkan, santri-santri tingkat ibtidaiyyah (SD) banyak yang sudah hafal isi kitab yang ringkas ini. Mengenai pengarangnya sendiri, Kitab ini dikarang oleh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud ash-Shonhaji yang populer dengan julukan Syaikh ash-Shonhaji atau Ibnu Al Jurumiy. Beliau adalah Seorang ulama kelahiran kota Fas, Maroko, tahun 672 H. (w. 1324 M). Jadi kitab ini berumur 771 tahun.

Didalam kitab Khasyiyah al-Hamidi ‘ala Syarh al-Kafrawi dikisahkan peristiwa menarik dibalik lahirnya kitab Al-jurumiyah yang monumental dalam bidang nahwu tersebut. Diceritakan, suatu hari ketika Syeikh ash-Shonhaji telah selesai menyusun kitab Al-jurumiyah tersebut. Kemudian beliau melemparkannya ke dalam laut. Kemudian beliau berkata:

  إِنْ كَانَ خَالِصًا للهِ فَلَا يَبُلُّ

Artinya : "Jika kitab al-jurumiyyah ini murni (dibuat) karena Allah Ta'ala, maka ia tidak akan basah." Dan ternyata  benar saja, Kitab tersebut ternyata tidak basah.

Didalam riwayat yang lain dalam Khasyiah al-Hafnawi ‘ala Syarh al-Kafrawi, diceritakan suatu hari Syeikh ash-Shonhaji menyusun kitab al-jurumiyah tersebut di tempat duduk yang tinggi, tiba-tiba angin menerbangkan kitabnya tersebut, Kemudian beliau berkata:

 أَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ خَالِصًا لِوَجْهِكَ فَرُدَّهُ عَليَّ

Artinya : "Ya Allah, jika kitab ini murni (dibuat) karena-Mu, maka kembalikan ia padaku." Maka benar saja. Ternyata Allah SWT mengembalikan Kitab al-jurumiyah tersebut itu kepada beliau.

Dua Kisah di atas pada dasarnya menggambarkan dan mengajarkan kepada kita bahwa kitab Al-Jurumiyah disusun atas dasar keikhlasan dari pengarangnya. Dan menjadi petunjuk bahwa di dalamnya terkandung keistimewaan.

Post a Comment

Previous Post Next Post