Ngaji Kitab Safinatun Najah Part 1 (Muqaddimah)

Daftar isi

pendahuluan. 1

Sejarah Penulisan Kitab. 2

Gambaran Isi Kitab. 2

Keutamaan dan Pentingnya Kitab Safinatun Najah. 3

Kesimpulan. 3

 

pendahuluan

Kitab Safinatun Najah atau nama lengkapnya Safinatun Najah Fiima Yajibu ‘ala Abdi li Maulah merupakan salah satu kitab klasik tentang dasar dasar ilmu fikih menurut Madzhab Syafi’i. Arti dari nama kitab ini adalah ‘Perahu Keselamatan dalam Mempelajari Kewajiban Seorang Hamba kepada Tuhannya’. Pada bagian awal dari kitab ini sebelum membahas persoalan-persoalan fikih, penulis kitab ini terlebih dahulu membahas dasar-dasar akidah islam seperti rukun iman, rukun islam dan syahadat.

Kitab ini banyak dipelajari di berbagai lembaga keislaman, Majlis pengajian, perguruan tinggi, hingga pesantren, khususnya di Indonesia, sebagai panduan dasar dalam mempelajari ilmu fikih. Kitab ini dikarang oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami, seorang ulama besar dari Hadhramaut, Yaman. Beliau hidup pada abad ke-13 Hijriah atau abad ke-18 Masehi dan dikenal sebagai seorang ulama yang mumpuni dalam bidang fikih, khususnya dalam Mazhab Syafi'i, yang merupakan mazhab dominan di sebagian besar wilayah Nusantara.

Kitab ini banyak mendapat apresiasi dari para ulama setelahnya, mereka kemudian menulis kitab kitab syarah (penjelasan) untuk menjelaskan dan menguraikan lebih mendalam terhadap isi kitab Safinatun Najah ini. Di antara kitab kitab syarah tersebut adalah:

·         Kitab Kasyifatus Sajah ala Safinatin Naja karya Syeikh Nawawi Banten

·         Kitab Durrotus Tsaminah Hasyiyah ala Safinah karya Syikeh Ahmad bin Muhammad al-Hadrawi

·         Kitab Naikur Raja Syarah Safinah an-Najah karya Sayyid al-Habib Ahmad bin Umar Asy-Syatiri.

·         Kitab Nasiimul Hayah Syarah Safinatun Najah karya Syekh Al-Faqih Al-Qodhi Abdullah bin Awad bin Mubarok Bukair.

·         Kitab Innarotut Duja Bitanwiril Hija Syarah Safinah Naja karya Syekh Muhammad bin Ali bin Husein Al-Maliki.

Sejarah Penulisan Kitab

Kitab Safinatun Najah ditulis sebagai pegangan dasar untuk para penuntut ilmu yang baru memulai perjalanan mereka dalam mempelajari ilmu fikih. Salah satu alasan utama mengapa kitab ini ditulis adalah karena adanya kebutuhan akan panduan yang ringkas dan mudah dipahami yang merangkum prinsip-prinsip dasar ibadah dalam Islam, terutama bagi para pelajar pemula. Oleh karena itu, kitab Safinatun Najah disusun dengan bahasa yang sederhana namun padat, serta sistematis, sehingga sangat cocok dipelajari oleh santri pemula.

Gambaran Isi Kitab

Kitab Safinatun Najah terdiri dari beberapa bab (fasal) yang membahas berbagai aspek dalam ibadah sehari-hari. Berikut adalah gambaran umum isi kitab:

1. Bab Thaharah (bersuci): Pembahasan tentang pentingnya kesucian dalam Islam, mulai dari wudhu, mandi wajib, tayamum, dan najis. Thaharah merupakan syarat sahnya ibadah seperti salat.

2. Bab Shalat: Kitab ini menguraikan tentang syarat, rukun, dan tata cara salat. Mulai dari salat wajib hingga salat sunah, serta berbagai hal yang berkaitan dengan shalat seperti adab dan kesempurnaan salat.

3. Bab Zakat: Kitab ini juga membahas zakat, sebagai rukun Islam yang ketiga, memberikan penjelasan dasar mengenai siapa yang wajib berzakat, harta yang harus dizakati, dan golongan penerima zakat.

4. Bab Puasa: Menguraikan hukum-hukum puasa, syarat wajibnya, hal-hal yang membatalkan puasa, serta adab berpuasa.

5. Bab Haji: Sebagai rukun Islam kelima, kitab ini membahas secara ringkas mengenai haji, syarat wajibnya, serta tata cara pelaksanaannya.

Selain itu, terdapat beberapa bab tambahan yang berkaitan dengan muamalah, yaitu hubungan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, meskipun bagian ini disajikan secara singkat.

Keutamaan dan Pentingnya Kitab Safinatun Najah

Kitab Safinatun Najah memiliki kedudukan yang sangat penting di kalangan para santri, terutama di pesantren-pesantren tradisional di Indonesia. Kitab ini dijadikan sebagai salah satu kurikulum utama bagi santri pemula dalam mempelajari fikih Mazhab Syafi'i. Beberapa alasan mengapa kitab ini begitu penting antara lain:

1. Sistematis dan Mudah Dipahami: Bahasa yang digunakan oleh Syaikh Salim bin Sumair dalam menulis kitab ini sangat sederhana dan langsung pada inti permasalahan, sehingga memudahkan pemahaman bagi para pemula.

2. Panduan Praktis dalam Ibadah Sehari-hari: Kitab ini memberikan panduan dasar bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah wajib seperti salat, puasa, dan zakat, yang merupakan rukun Islam yang wajib diketahui oleh setiap Muslim.

3. Kitab Dasar di Pesantren: Di berbagai pesantren, terutama di Indonesia, kitab ini menjadi pintu masuk bagi para santri untuk memahami dasar-dasar agama Islam. Setelah menguasai kitab Safinatun Najah, biasanya santri akan melanjutkan pada kitab-kitab yang lebih mendalam seperti kitab Fathul Qarib atau kitab Fathul Mu'in.

4. Dipakai di Seluruh Dunia: Kitab ini tidak hanya dipelajari di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara Islam yang mengikuti Mazhab Syafi'i, seperti di Yaman, Mesir, dan Malaysia.

Kesimpulan

Kitab Safinatun Najah merupakan kitab yang sangat berharga bagi mereka yang ingin memahami dasar-dasar ibadah dalam Islam. Keberadaannya yang diajarkan di banyak pesantren dan menjadi salah satu rujukan utama bagi santri pemula menunjukkan pentingnya kitab ini dalam dunia pendidikan Islam, khususnya di kalangan penganut Mazhab Syafi'i. Dengan mempelajari kitab ini, seseorang akan memperoleh landasan yang kokoh dalam beribadah, yang kemudian dapat dijadikan pijakan untuk mendalami ilmu fikih lebih lanjut.

Post a Comment

Previous Post Next Post