Daftar isi
Keutamaan dan Pentingnya Kitab Safinatun
Najah
pendahuluan
Kitab Safinatun
Najah atau nama lengkapnya Safinatun Najah Fiima Yajibu ‘ala Abdi li Maulah merupakan
salah satu kitab klasik tentang dasar dasar ilmu fikih menurut Madzhab Syafi’i.
Arti dari nama kitab ini adalah ‘Perahu Keselamatan dalam Mempelajari Kewajiban
Seorang Hamba kepada Tuhannya’. Pada bagian awal dari kitab ini sebelum
membahas persoalan-persoalan fikih, penulis kitab ini terlebih dahulu membahas
dasar-dasar akidah islam seperti rukun iman, rukun islam dan syahadat.
Kitab ini
banyak dipelajari di berbagai lembaga keislaman, Majlis pengajian, perguruan
tinggi, hingga pesantren, khususnya di Indonesia, sebagai panduan dasar dalam
mempelajari ilmu fikih. Kitab ini dikarang oleh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami,
seorang ulama besar dari Hadhramaut, Yaman. Beliau hidup pada abad ke-13
Hijriah atau abad ke-18 Masehi dan dikenal sebagai seorang ulama yang mumpuni
dalam bidang fikih, khususnya dalam Mazhab Syafi'i, yang merupakan mazhab
dominan di sebagian besar wilayah Nusantara.
Kitab ini
banyak mendapat apresiasi dari para ulama setelahnya, mereka kemudian menulis kitab
kitab syarah (penjelasan) untuk menjelaskan dan menguraikan lebih mendalam
terhadap isi kitab Safinatun Najah ini. Di antara kitab kitab syarah tersebut adalah:
·
Kitab Kasyifatus Sajah ala Safinatin Naja karya Syeikh Nawawi
Banten
·
Kitab Durrotus Tsaminah Hasyiyah ala Safinah karya Syikeh Ahmad bin
Muhammad al-Hadrawi
·
Kitab Naikur Raja Syarah Safinah an-Najah karya Sayyid al-Habib
Ahmad bin Umar Asy-Syatiri.
·
Kitab Nasiimul Hayah Syarah Safinatun Najah karya Syekh Al-Faqih
Al-Qodhi Abdullah bin Awad bin Mubarok Bukair.
·
Kitab Innarotut Duja Bitanwiril Hija Syarah Safinah Naja karya
Syekh Muhammad bin Ali bin Husein Al-Maliki.
Sejarah Penulisan Kitab
Kitab
Safinatun Najah ditulis sebagai pegangan dasar untuk para penuntut ilmu yang
baru memulai perjalanan mereka dalam mempelajari ilmu fikih. Salah satu alasan
utama mengapa kitab ini ditulis adalah karena adanya kebutuhan akan panduan yang
ringkas dan mudah dipahami yang merangkum prinsip-prinsip dasar ibadah dalam
Islam, terutama bagi para pelajar pemula. Oleh karena itu, kitab Safinatun
Najah disusun dengan bahasa yang sederhana namun padat, serta sistematis,
sehingga sangat cocok dipelajari oleh santri pemula.
Gambaran Isi Kitab
Kitab Safinatun
Najah terdiri dari beberapa bab (fasal) yang membahas berbagai aspek dalam
ibadah sehari-hari. Berikut adalah gambaran umum isi kitab:
1. Bab Thaharah (bersuci): Pembahasan tentang pentingnya kesucian
dalam Islam, mulai dari wudhu, mandi wajib, tayamum, dan najis. Thaharah
merupakan syarat sahnya ibadah seperti salat.
2. Bab Shalat: Kitab ini menguraikan tentang syarat, rukun, dan
tata cara salat. Mulai dari salat wajib hingga salat sunah, serta berbagai hal
yang berkaitan dengan shalat seperti adab dan kesempurnaan salat.
3. Bab Zakat: Kitab ini juga membahas zakat, sebagai rukun Islam
yang ketiga, memberikan penjelasan dasar mengenai siapa yang wajib berzakat,
harta yang harus dizakati, dan golongan penerima zakat.
4. Bab Puasa: Menguraikan hukum-hukum puasa, syarat wajibnya,
hal-hal yang membatalkan puasa, serta adab berpuasa.
5. Bab Haji: Sebagai rukun Islam kelima, kitab ini membahas secara
ringkas mengenai haji, syarat wajibnya, serta tata cara pelaksanaannya.
Selain itu,
terdapat beberapa bab tambahan yang berkaitan dengan muamalah, yaitu hubungan
antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, meskipun bagian ini disajikan secara
singkat.
Keutamaan
dan Pentingnya Kitab Safinatun Najah
Kitab Safinatun
Najah memiliki kedudukan yang sangat penting di kalangan para santri, terutama
di pesantren-pesantren tradisional di Indonesia. Kitab ini dijadikan sebagai
salah satu kurikulum utama bagi santri pemula dalam mempelajari fikih Mazhab
Syafi'i. Beberapa alasan mengapa kitab ini begitu penting antara lain:
1. Sistematis dan Mudah Dipahami: Bahasa yang digunakan oleh Syaikh
Salim bin Sumair dalam menulis kitab ini sangat sederhana dan langsung pada
inti permasalahan, sehingga memudahkan pemahaman bagi para pemula.
2. Panduan Praktis dalam Ibadah Sehari-hari: Kitab ini memberikan
panduan dasar bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah wajib seperti salat,
puasa, dan zakat, yang merupakan rukun Islam yang wajib diketahui oleh setiap
Muslim.
3. Kitab Dasar di Pesantren: Di berbagai pesantren, terutama di
Indonesia, kitab ini menjadi pintu masuk bagi para santri untuk memahami
dasar-dasar agama Islam. Setelah menguasai kitab Safinatun Najah, biasanya
santri akan melanjutkan pada kitab-kitab yang lebih mendalam seperti kitab Fathul
Qarib atau kitab Fathul Mu'in.
4. Dipakai di Seluruh Dunia: Kitab ini tidak hanya dipelajari di
Indonesia, tetapi juga di berbagai negara Islam yang mengikuti Mazhab Syafi'i,
seperti di Yaman, Mesir, dan Malaysia.
Kesimpulan
Kitab Safinatun
Najah merupakan kitab yang sangat berharga bagi mereka yang ingin memahami
dasar-dasar ibadah dalam Islam. Keberadaannya yang diajarkan di banyak
pesantren dan menjadi salah satu rujukan utama bagi santri pemula menunjukkan
pentingnya kitab ini dalam dunia pendidikan Islam, khususnya di kalangan
penganut Mazhab Syafi'i. Dengan mempelajari kitab ini, seseorang akan
memperoleh landasan yang kokoh dalam beribadah, yang kemudian dapat dijadikan
pijakan untuk mendalami ilmu fikih lebih lanjut.
Post a Comment